Pages

Jumat, 25 November 2011

Strategi Melawan Kristenisasi


Muhammad al Khaththath
Sekjen Forum Umat Islam, Pemimpin Umum Suara Islam


Kristenisasi Adalah Pemurtadan

Baru-baru ini ada kabar bahwa seorang muadzin suatu musholla di Bogor telah bunuh diri karena tidak tahan melihat realitas bahwa bapaknya telah murtad dan tidak bisa diajak kembali kepada Islam (ruju’ ilal haq).  Tentu ini sangat memprihatinkan, dan semoga tidak menimpa lagi umat Islam. Na’udzbillahi mindzalik!

Sebagai sebuah realitas di masyarakat muslim yang sedang diserang gerakan pemurtadan, hal ini patut dicermati. Dan seiring dengan isu-isu yang memojokkan umat Islam semacam kasus GKI Yasmin Bogor, HKBP Ciketing Bekasi, dll, kegiatan Kristenisasi alias pemurtadan semakin digencarkan. International Cirisis Gorup (ICG) pernah membuat laporan bahwa pemicu terjadinya berbagai bentrokan antara umat Islam dengan Kristen di Indonesia adalah adanya aktivitas Kristenisasi yang sangat agresif, khususnya di daerah Jawa Barat yang merupakan basis umat Islam terkuat di Indonesia. ICG dalam laporannya mencantumkan berbagai lembaga Kristen yang aktif melakukan pemurtadan terhadap suku Sunda di Jawa Barat, seperti Joshua Project, Yayasan Beja Kabungahan (Lampstand) sebuah  lembaga misionaris Amerika; Partners International (Mitra Internasional), berbasis di Spokane, Washington; Frontiers, berbasis di Arizona AS. Dua lembaga Kristen yang melakukan penginjilan secara radikal di Bekasi Jawa Barat adalah Yayasan Mahanaim dan Yayasan Bethmidrash Talmiddin. Baru-baru ini misionaris Kristen membajak program Mobil Pintar Ani Yudhoyono untuk aksi pemurtadan kepada anak-anak sekolah  SD negeri bahkan SD Islam. Masyaallah!

Sebenarnya sudah ada peraturan yang melarang penyiaran agama kepada warga negara Indonesia yang telah beragama (SK Menteri Agama nomor 70 tahun 1978).  Namun SK itu tak pernah ditaati oleh pihak Kristen, bahkan mereka menyasar daerah-daerah Islam. Aktivitas pemurtadan di kantong-kantong miskin dengan kedok sosial (diakonia) kerap kali mereka lakukan.  Kegiatan membawa anak-anak muslim ke Gereja di daerah basis Islam di Jawa Timur seperti Pasuruan sudah dilakukan sejak tahun 1970-an.  Anak-anak kaum miskin di kota Pasuruan diajak bersama-sama naik becak setiap minggu ke Gereja dan pulang diberi oleh-oleh kue-kue dan permen masing-masing satu kantong. Rekaman video penyiaran Kristen oleh misionaris Amerika dengan pembagian al Kitab (Kitab Injil) dan uang kepada korban Gempa Padang Pariaman 2009 jelas menunjukkan pelanggaran peraturan menteri di atas, sebab penyiaran Kristen itu dilakukan terhadap komunitas Islam yang ditunjukkan oleh gambar penduduk muslimah yang mengenakan kerudung sebagai obyek penyiaran.  Di Bekasi mereka melakukan program Bekasi Berbagi yang ujung-ujungnya adalah pembaptisan seorang nenek berbusana muslimah.  Itu semua sekedar contoh diakonia yang mereka jalankan untuk memurtadkan umat Islam dan menarik mereka ke dalam agama Kristen.  Dan sejalan dengan penyiaran Kristen dan pemurtadan yang mereka lakukan di kantong-kantong umat Islam, peningkatan jumlah gereja berkali-kali lipat. Litbang Depag mencatat bahwa pertumbuhan Gereja sejak tahun 1990 hingga tahun 2008, meningkat sekitar 300 persen, sementara masjid hanya meningkat sekitar 60%. 

Kristenisasi Harus Dilawan

Kenapa pemurtadan dalam bentuk Kristenisasi ini semakin merajalela?  Sebab disamping didukung oleh militansi Kristen dan sokongan dana dalam dan luar negeri, juga ada sokongan opini kebebasan agama dari tokoh dan media sekuler liberal.  Melihat situasi dan kondisi yang terus mendesak dan memojokkan Islam dan umat Islam, serta menggerus aqidah umat Islam, maka hanya satu kata yang harus dilakukan oleh umat Islam, yaitu: LAWAN! 

Kenapa kita harus melawan?  Pertama, kita mempertahankan hak kita untuk beragama Islam dan menjalankan kebebasan serta kekhusyu’an kita untuk menjalankan agama Islam yang haq yang dijamin konstitusi dan Undang-undang. Juga Allah  SWT memerintahkan kita untuk mempertahankan aqidah Islam kita sampai titik darah yang penghabisan. Allah SWT berfirman:

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam. (QS. Ali Imran 102).

Kedua,  Allah SWT memberikan warning kepada kita akan bahaya peperangan yang dilakukan oleh orang-orang non Islam yang tujuannya adalah memurtadkan kita, paling tidak membuat kita tidak lagi berpegang teguh pada agama kita, alias menjadi muslim yang tidak taat, yang biasa-biasa saja, yang melempem, yang lembek, yang toleran terhadap kemusyrikan dan kemaksiatan, yang semua itu menggerus aqidah kita yang kalau tidak disadari akan menghilangkannya sama sekali.  Na’udzubillahi mindzalik.  Allah SWT berfirman:

Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup...
(QS. Al Baqarah 217).

Padahal dalam lanjutan ayat di atas Allah SWT memperingatkan kepada umat Islam tentang betapa bahayanya orang yang keluar alias murtad dari Islam, orang yang kembali kafir setelah memeluk agama Islam, yakni sia-sia amalannya dan dipastikan kekal di neraka.  Tentu ini adalah kerugian dan kemalangan yang sangat besar bagi seorang muslim dan umat Islam. Allah SWT berfirman:
  
Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu Dia mati dalam kekafiran, Maka mereka Itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka Itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
(QS. Al Baqarah 217). 

Oleh karena itu, bagi kita umat Islam yang percaya kepada Allah dan rasul-Nya serta percaya kepada kebenaran kitab suci Al Quran sebagai kalamullah, firman Allah SWT, dan yakin bahwa kehidupan akhirat adalah kehidupan yang sebenarnya, mempertahankan iman, aqidah Islam, adalah harga mati!  Menolak dan melawan pemurtadan adalah jihad yang mulia!  Allahu Akbar!

Strategi Melawan Kristenisasi

Bagaimana caranya umat Islam mewalan Kristenisasi yang merupakan perang terhadap umat Islam yang bertujuan untuk memurtadkan umat Islam agar kembali kafir itu? 

Secara umum umat Islam harus menempuh lima strategi induk:
(1) Konsolidasi pemikiran dan perasaan umat Islam serta perlunya mempraktekkan kehidupan Islam secara berjamaah;
(2) Menanamkan perasaan yakin dan bangga dengan ajaran Islam yang diridloi Allah dalam diri umat serta tidak minder menghadapi orang Kristen dan kaum kafir lainnya;
(3)  Membuka hakikat Kristen menurut Al Quran dan Sunnah Nabi Muhammad saw. serta realitas historis maupun sosial politik keberadaan mereka di Indonesia;
(4) Membuka makar Kristen dan Kristenisasi di Indonesia;
(5) Membentuk kesatuan opini dan gerakan umat Islam menghadapi berbagai serangan dan manuver Kristen dan Kristenisasi di Indonesia.  

Strategi Pertama: Konsolidasi pemikiran dan perasaan umat Islam serta perlunya mempraktekkan kehidupan Islam secara berjamaah;

Dalam hal ini umat Islam harus berpegang teguh kepada tali agama Allah dan tidak bercerai berai. Allah SWT berfirman:

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (QS. Ali Imran 103). 

Cara berpegang teguh kepada tali agama Allah, adalah dengan mempelajari, memahami secara kaffah, yakni bahwa ajaran Islam adalah hukum-hukum Allah SWT yang Dia turunkan kepada Sayyidina Muhammad saw. baik yang berkenaan dengan hubungan seorang manusia dengan Allah Al Khaliq, seperti hukum-hukum tentang aqidah dan ibadat; hukum-hukum yang berkaitan antara hubungan seorang manusia dengan dirinya sendiri seperti hukum-hukum tentang makanan, minuman, pakaian, dan akhlaq; maupun hukum-hukum dan peraturan Allah SWT yang berkaitan dengan hubungan seorang manusia dengan sesamanya seperti hukum-hukum tentang muamalat dan jinayat, tentang ekonomi, tentang politik dalam dan luar negeri, sosial budaya, pertahanan keamanan, tentang pemerintahan dan hak-hak rakyat, dan lain-lain.  Dengan mempelajari, memahami, dan mempraktekkan ibadah dan seluruh syariat  Islam secara berjamaah akan menjadikan konsolidasi umat berjalan sempurna. Allah SWT berfirman:

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (QS. Al Baqarah 208).

Oleh karenanya, umat Islam harus meningkatkan kualitas dan kuantitasnya dalam melaksanakan sholat  berjamaah lima waktu di masjid-masjid di lingkungannya, meningkatkan komunikasi dan silaturrahmi serta ukhuwah Islamiyah di antara sesama jamaah masjid di lingkungan tempat tinggal maupun tempat kerja mereka. Juga harus meningkatkan wawasan dan ilmu mereka tentang aqidah dan syariat Islam dalam berbagai aspek kehidupan yang bisa diperolehnya melalui pengajian-pengajian tafsir, fiqh, dan aqidah di masjid-masjid dan musholla di lingkungan tempat tinggal maupun di kantor mereka.   Dengan demikian umat Islam  paham betul terhadap agamanya sehingga pemahaman yang jelas dan kaffah itu membentuk benteng pertahanan yang kokoh dalam diri mereka dari serangan Kristenisasi maupun pemurtadan model apapun.  

Strategi kedua: Menanamkan perasaan yakin dan bangga dengan ajaran Islam yang diridloi Allah dalam diri umat serta tidak minder menghadapi orang Kristen dan kaum kafir lainnya.

Untuk meningkatkan imunitas umat Islam dari serangan virus pemurtadan, secara spesifik umat Islam harus mempelajari dan memahami, bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang sempurna dan diridloi Allah sebagaimana firman-Nya:

Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu.. (QS. Al Maidah 3).  

Dan agama selain Islam, termasuk Kristen adalah agama yang tidak diterima oleh Allah SWT, sebagaimana firman-Nya:

Maka Apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, Padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan. Katakanlah: "Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa dan Para Nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nyalah Kami menyerahkan diri." Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (QS. Ali Imran 85).

Dan seharusnya orang-orang Kristen, kalau mereka benar-benar beriman kepada kitab Injil yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Isa a.s.  yang disebut-sebut dalam QS. Ali Imran ayat 84 di atas, tentunya mereka mengimani Nabi Muhammad saw. karena Nabi Muhammad adalah Ahmad yang disebut-sebut oleh Nabi Isa a.s. sebagai kabar gembira yang akan datang sesudah beliau a.s., sebagaimana disebut dalam firman Allah SWT:

dan (ingatlah) ketika Isa Ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, Yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata." (QS. As Shaff 6).

Dan Allah SWT menegaskan bahwa orang-orang Kristen, sebagai ahli Kitab, sebagaimna Yahudi, adalah lebih baik masuk Islam. Allah SWT berfirman:

Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.
(QS. Ali Imran 110).

Ibnu Katsir dalam tafsirnya menerangkan bahwa yang dimaksud dengan beriman dalam ayat di atas adalah beriman kepada apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw., yakni dinul Islam, AL Quran dan As Sunnah.  

Oleh karena itu, umat Islam harus bangga sebagai umat Islam. Tidak boleh minder dengan dengan kehebatan bangsa-bangsa Kristen dan Yahudi di AS dan Eropa maupun bangsa-bangsa kafir lainnya semacam China, Jepang, dan India, yang hari ini menguasai politik dan ekonomi dunia serta sumber-sumber kekuasaan dan kekuatan dunia; dan juga merajalelanya mereka di seluruh dunia, termasuk di negeri-negeri kaum muslimin di seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia.  Itu sekedar kesenangan sementara saja untuk mereka, sampai umat ini bangkit kembali berjuang merebut kedaulatan mereka atas negara dan tanah air mereka beserta segala kekayaan yang ada di dalamnya. Allah SWT menegaskan hal itu dalam firman-Nya:

Janganlah sekali-kali kamu terperdaya oleh kebebasan orang-orang kafir bergerak di dalam negeri.  Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahannam; dan Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya. (QS. Ali Imran 196-197).

Umat Islam adalah umat yang tinggi derajatnya jika benar-benar memegang agamanya. Dan umat Islam sudah pernah membuktikan ketinggiannya dengan mengalahkan Rumawi dan  Persia, dua adidaya dunia pada saat itu,  pada tahun 15H, lima tahun ba’da wafatnya Rasulullah saw. yang berhasil membina umat Islam dalam tempo 23 tahun, 28 tahun ba’da turunnya ayat Al Quran yang pertama, yakni pada masa Khalifah Umar bin Al Khaththab sebagai amirul mukminin. Dan setelah itu Negara Umat Islam menjadi Negara adidaya dan pusat peradaban dunia selama berabad-abad hingga Eropa bangkit dengan Revolusi Industrinya pada abad 19. Kalau hari ini umat Islam di seluruh dunia masih terpuruk dan tertinggal jauh dari bangsa-bangsa Yahudi dan Nasrani dan bangsa-bangsa lainnya,  itu adalah ujian agar umat ini mau bangkit dan berjuang untuk menegakkan izzah Islam dan kaum muslimin hingga bisa mencapai kejayaannya kembali.  Allah SWT berfirman:

Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, Padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, Maka Sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); … (QS. Ali Imran 139-140).

Jadi ketinggian, keunggulan, dan kehebatan umat Islam tidak datang begitu saja. Tapi diperoleh dengan perjuangan, kesungguhan, jihad, bahkan peperangan yang beresiko luka atau terbunuh sebagaimana disebut ayat di atas.  Hal itu telah ditempuh dan didapatkan oleh generasi para sahabat yang berjuang bersama baginda Rasulullah saw., Sayyidul Anbiya wal Mursalin, Imamul Mujahidin, yang berkuasa di Darul Muhajirin yang beribukota di Madinatur Rasul, Al Madinah al Munawwarah.

Ya, umat Islam bilamana benar-benar mempercayai kebenaran seluruh ajaran Allah SWT, yakni hokum-hukum Islam yang mencakup seluruh aspek kehidupan dan berjuang mewujudkannya dalam realitas kehidupan nyata seperti Rasulullah saw. dan para sahabatnya, pasti memperoleh predikat dari Allah sebagai khairu ummah alias  sebaik-baik umat (QS. Ali Imran 110) dan ummatan wasathan alias umat yang adil dan pilihan (QS. Al Baqarah 143).   

Strategi Ketiga:  Membuka hakikat Kristen menurut Al Quran dan Sunnah Nabi Muhammad saw. serta realitas historis maupun sosial politik keberadaan mereka di Indonesia.

Untuk menangkis dan bila perlu melakukan pukulan balik kepada para penyerang aqidah umat Islam, maka umat Islam  harus membekali diri dengan memahami berbagai ayat al Quran yang menerangkan hakikat orang-orang Kristen dan penyimpangan yang mereka lakukan dari agama Allah SWT yang sebenarnya diturunkan kepada Nabi Isa a.s. Misalnya, firman Allah SWT:  

Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah itu ialah Al masih putera Maryam". Katakanlah: "Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al masih putera Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?".. (QS. Al Maidah 17).

Juga firman-Nya:

Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga", Padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan yang Esa...
(QS. Al Maidah 73)

Dari dua ayat di atas jelaslah bahwa telah kafirlah orang yang mempertuhankan Nabi Isa a.s.  dan mereka yang mempertuhankan tiga tuhan (trinitas). 

Oleh karena itu, tidak benar apa yang diajarkan kepada para pejabat, para politisi, dan para petinggi militer di Indonesia bahwa yang di maksud orang kafir di dalam Al Quran adalah orang musyrikin Quraisy, bukan orang Kristen. Memang orang-orang kafir Quraisy alias musyrikin Quraisy adalah orang kafir. Tapi yang kafir tidak hanya mereka, juga orang-orang Ahli Kitab, Yahudi dan Nasrani alias Kristen.  Allah SWT berfirman:

Sesungguhnya orang-orang yang kafir Yakni ahli kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. (QS. Al Bayyinah 6).  

Demikian juga tidak bisa dibenarkan orang-orang yang mengatakan bahwa orang Kristen dengan kita sama saja, mereka juga dijamin masuk surga. Mereka berdalil dengan firman Allah SWT:

Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
(QS. Al Baqarah 62).

Dalam tafsir terjemah Depag disebutkan catatan kaki “yang beriman kepada Allah” dalam ayat tersebut adalah orang-orang mukmin, orang Yahudi, Nasrani dan Shabiin yang beriman kepada Allah termasuk beriman kepada Muhammad s.a.w., percaya kepada hari akhirat dan mengerjakan amalan yang saleh, yakni perbuatan yang baik yang diperintahkan oleh agama Islam, baik yang berhubungan dengan agama atau tidak.

Dalam tafsir Jalalain diterangkan bahwa siapapun mereka yang disebut dalam ayat di atas bilamana beriman kepada Allah dan hari akhir di zaman kita, dan beramal salih dengan syariat Nabi Muhammad saw.  Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengutip suatu riwayat dari Ibnu Abbas r.a.  bahwa tidak diterima dari seorang pun suatu cara atau perbuatan kecuali yang sesuai dengan syariat Muhammad  saw. setelah diutusnya beliau saw. dengan membawa dinul Islam. Adapun sebelum diutusnya Rasulullah saw., siapa saja yang mengikuti Rasul di zamannya maka dia berarti berjalan di atas petunjuk dan jalan selamat.  Orang-orang Yahudi yang mengikuti Nabi Musa a.s. yang dahulu berhukum kepada Taurat di zaman mereka; tatkala diutus Isa.a.s. maka Bani Israil wajib mengikut dan terikat kepada beliau a.s. dan menjadi Nashara; dan tatkala diutus Nabi Muhammad saw. menjadi rasul bagi seluruh anak Adam  mereka wajib membenarkan dan meyakini apa yang beliau kabarkan dan mentaati apa yang beliau perintahkan.  

Tidak benar juga orang yang mengatakan bahwa semua agama sama.  Islam, Kristen, dan Yahudi sama-sama agama keturunan Nabi Ibrahim.  Mereka berdalil bahwa kita diperintahkan mencari kesamaan di antara agama islam, Yahudi, dan Nasrani atau Kristen dengan firman Allah SWT:

Katakanlah: "Hai ahli Kitab, Marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara Kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah". Jika mereka berpaling Maka Katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa Kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". (QS. Ali Imran 64).

Ayat ini sering dipakai untuk persatuan antar agama, dengan maksud agar umat Islam tidak menonjolkan Islam, dan agar umat Islam tidak menuntut diterapkannya syariat Islam demi persatuan. Demi persatuan nasional umat Islam harus menanggalkan syariat Islam, bahkan menanggalkan sekedar cita-cita untuk penerapan syariat Islam secara formal oleh Negara. Negara ini Negara nasional, bukan Negara Islam. Negara nasional yang mengadopsi hukum kolonial warisan penjajah Belanda, dan hukum-hukum baru yang dibuat dengan mengadopsi hukum nasional bangsa-bangsa Kristen di Amerika dan Eropa, harus diterima oleh umat Islam yang mayoritas warga Negara NKRI  demi menyenangkan umat Kristen yang minoritas agar persatuan nasional tetap terjaga.  

Jelas ini adalah pemahaman yang tidak benar dan tidak adil.  Dan berkaitan dengan penggunaan ayat di atas ini adalah  pemahaman yang salah dan tidak ada asal usulnya dalam Islam.  Sebab, baginda Rasulullah saw justru menggunakan ayat di atas untuk mengajak Raja Heraclius, Raja Rumawi yang beragama Nasrani untuk masuk Islam. Marilah kita baca surat dakwah rasulullah saw. kepada Kaisar Heraclius:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ مِنْ مُحَمَّدٍ عَبْدِ اللهِ وَرَسُولِهِ إِلَى هِرَقْلَ عَظِيمِ الرُّومِ سَلاَمٌ عَلَى مَنِ اتَّبَعَ الْهُدَى أَمَّا بَعْدُ فَإِنِّي أَدْعُوكَ بِدِعَايَةِ الإِسْلاَمِ أَسْلِمْ تَسْلَمْ يُؤْتِكَ اللَّهُ أَجْرَكَ مَرَّتَيْنِ فَإِنْ تَوَلَّيْتَ فَإِنَّ عَلَيْكَ إِثْمَ الأَرِيسِيِّينَ ، وَ{يَا أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْا إِلَى كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَنْ لاَ نَعْبُدَ إِلاَّ اللَّهَ ، وَلاَ نُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا ، وَلاَ يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللهِ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُولُوا اشْهَدُوا بِأَنَّا مُسْلِمُونَ}

Bismillahirrahmanirrahim. Dari Muhammad bin Abdillah kepada Heraclius, pembesar Rumawi, semoga keselamatan diberikan kepada siapa saja yang mengikuti hidayah Allah.   Amma ba’du.   Sungguh aku mengajak anda dengan seruan Islam.  Masuklah Islam niscaya anda selamat dan niscaya Allah akan memberikan pahala dua kali kepada kepada anda.   Namun jika anda menolak ajakan ini, maka anda menanggung dosa seluruh Al Arisiiyyin (rakyat anda),  Dan  "Hai ahli Kitab, Marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara Kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah". Jika mereka berpaling Maka Katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa Kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah) (Sahih al Bukhari Juz 1/7).

Jadi jelaslah bahwa Rasulullah saw. tidak membiarkan Kaisar Heraclius yang Nasrani, melainkan beliau ajak masuk Islam, dan beliau beri kabar kalau dia masuk Islam akan mendapatkan dua pahala, yakni pahala dirinya masuk Islam dan pahala seluruh rakyatnya yang masuk Islam. Namun beliau juga memperingatkan bahwa kalau dia menolak masuk Islam, maka dia berdosa dan menanggung pula dosa seluruh rakyatnya. Artinya, beliau tidak mengatakan Islam dan Kristen sama saja; atau masuk Islam dan tidak masuk Islam itu sama saja; atau apalagi masuk Islam dan keluar dari Islam boleh-boleh saja karena itu hak asasi manusia. Tidak.  

Dan dalam sebuah hadits  dari Abi Musa r.a. bahwa Rasulullah saw.bersabda:

عَنْ أَبِي مُوسَى ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْ سَمِعَ بِي مِنْ أُمَّتِي أَوْ يَهُودِيٌّ أَوْ نَصْرَانِيٌّ ، ثُمَّ لَمْ يُؤْمِنْ بِي دَخَلَ النَّارَ.
Siapa saja di antara umatku atau seorang Yahudi, atau seorang Nashrani (Kristen), yang mendengar tentang aku,lalu tidak beriman kepadaku, dia pasti masuk neraka” (Musnad Ahmad Juz 4/398).
 

Juga perlu didalami makna-makna kandungan dari Surat Maryam yang pernah dibacakan oleh Ja’far bin Abi Thalib dan membuat menangis kepada Raja Najasyi yang Kristen dan para pembesarnya serta pendeta Kristen di istananya.   Perlu juga diperdalam makna-makna kandungan Surat Yasin yang pernah dibacakan oleh Rasulullah saw. kepada delegasi utusan Raja Najasyi  yang beragama Nasrani yang datang ke kota Madinah. Sejarah mencatat raja Najasyi masuk Islam dan para utusannya juga masuk Islam.    

Strategi Keempat: Membuka makar Kristen dan Kristenisasi di Indonesia;

Makar-makar Kristen dan Kristenisasi di Indonesia harus dibuka. Merekalah yang mendorong orang-orang muslim yang kurang pemahaman Islam mereka untuk bersikap nasionalis, yang maknanya adalah menolak Islam. Ancaman keluar dari NKRI bagi Indonesia Timur yang banyak dihuni orang-orang Kristen untuk menolak 7 kata dalam Pembukaan UUD 1945 yang sudah diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Tujuh kata itu  dalam pembukaan UUD 1945 adalah anak kalimat dengan menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya dalam pembukaan UUD 1945 yang merupakan hasil kompromi (Bung Karno menyebutnya sebagai “Gentleman Agreement”) setelah proposal para ulama dan tokoh umat Islam di BPUPKI agar negara ini dibangun berdasarkan Ketuhanan dengan menjalankan Syariat Islam, yakni kembali kepada status hukum pra penjajah Belanda, hukum para Sultan di Nusantara.  

Dengan menolak Syariat Islam, maka NKRI dijalankan dengan hukum warisan Penjajah Belanda yang beragama Nasrani yang telah mengkristenkan sebagian umat Islam Indonesia khususnya di daerah belahan timur Indonesia. Dan selanjutnya orang-orang Kristen mendorong kaum muslimin yang berhaluan nasionalis untuk selalu menolak RUU yang dianggap berbau Syariat Islam seperti RUU Perkawinan, RUU Peradilan Agama, RUU Sisdiknas, RUU APP, dan lain-lain. Mereka juga menolak berbagai UU dan Peraturan pemerintah/Menteri yang memungkinkan ajaran Islam dinodai atau umat Islam murtad dan atau dimurtadkan seperti judicial review atas UU No 1/PNPS/1965 yang melarang penodaan agama, semacam kasus Ahmadiyah tahun lalu di MK. Juga mereka kerapkali melanggar PBM tentang pendirian rumah ibadah seperti kasus HKBP Ciketing Bekasi dan GKI  Yasmin Bogor. Mereka melanggar secara arogan PBM yang disusun oleh para pemuka agama termasuk dari Kristen, namun mengopinikan kepada dunia bahwa kebebasan mereka beribadah dan beragama dilanggar oleh umat Islam yang mereka tuduh intoleran. Dengan enaknya mereka membuat  berbagai kebohongan untuk menyudutkan Islam dan umat Islam agar mendapatkan simpati publik dengan dukungan media massa yang jelas-jelas pro mereka. Jelas ini makar yang nyata kepada umat Islam! 

Dan mereka terus agresif melakukan kristenisasi alias pemurtadan kepada umat Islam. Kita umat Islam tidak perlu sedih dengan sikap mereka. Yang jelas Allah SWT pasti membalas makar mereka dan siapapun kepada umat Islam. 

Namun yang tidak boleh dilupakan adalah bahwa pemurtadan oleh Kristen terhadap umat Islam harus dihadapi dengan rasional dan sistematis sesuai dengan petunjuk syariat Islam. Dan siapapun di antara umat Islam harus memiliki kesadaran ini supaya dimanapun dan kapanpun umat Islam siap menghadang Kristenisasi yang sangat membahayakan aqidah umat itu.

Strategi Kelima: Membentuk kesatuan opini dan gerakan umat Islam menghadapi berbagai serangan dan manuver Kristen dan Kristenisasi di Indonesia.  

Umat Islam harus menetapkan satu pendapat bahwa pemurtadan oleh pihak Kristen tidak bisa ditoleransi.  Harus dilawan dengan jihad menolak pemurtadan.  

Sudah waktunya umat Islam, dalam hal ini para ulama, habaib, dan para pimpinan partai, ormas, pesantren, maupun lembaga-lembaga Islam lainnya, termasuk pimpinan majelis-majelis taklim dan menyatukan visi dan misi perjuangan Islam. Termasuk menyatukan visi misi bersama umat Islam dalam menghadang Kristenisasi, walau mungkin agak terlambat. Para pimpinan umat Islam termasuk di dalamnya para pejabat di Kementerian Agama  harus membuat strategi bersama melawan Kristenisasi yang memurtadkan umat Islam, yang jelas melanggar SK Menteri Agama tentang larangan penyiaran agama kepada warga negara NKRI yang sudah beragama (SK Menteri Agama nomor 70 tahun 1978).   

Para pengurus DKM masjid dan musolla sebagai ujung tombak perjuangn menghadang pemurtadan umat oleh pihak Kristen harus menyelenggarakan berbagai pengajian dan pelatihan untuk jihad menghadapi pemurtadan dan meminta para ulama dan ahli Kristologi untuk memberikan pelajaran yang efektif dan efisien untuk bekal para mujahid yang menghadapi serangan pemurtadan. Para ulama diminta menerangkan kepada para pemuda pejuangan penghadang pemurtadan bagaimana sirah Nabi saw. mengahadapi kaum Kristen, bagaimana penjelasan para mufassir terhadap ayat-ayat yang menerangkan hakikat Kristen dan orang-orang kafir ahli kitab, juga bagaimana bahaya tindakan murtad, serta bagaimana hukum Islam mendudukkan orang-orang Kristen sebagai minoritas yang dalam istilah fiqh disebut ahlu dzimmah. Juga para Kristolog dan mantan pendeta diminta menerangkan bagaimana strategi, taktik, dan modus operandi pemurtadan oleh pihak Kristen di Indonesia, termasuk lembaga-lembaga missi Kristen yang harus diwaspadai. Dan tentunya adalah bagaimana menjalin ukhuwah Islamiyyah secara riil untuk tegaknya kehidupan Islam di tengah kehidupan umat secara nyata. Mudah-mudahan dengan langkah tersebut, aqidah umat islam diselamatkan dan izzah umat agar berdaulat di negerinya sendiri ditegakkan. 

Allah SWT berfirman:

Dialah yang telah mengutus RasulNya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkanNya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai. (QS. At Taubah 33)

Allah juga berfirman:
Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (QS. Muhammad 7)

Hasbunallah wani’mal wakil Ni’mal maula wani’man nashiir laa haula walaa quwwata illa billaahil ‘aliyyilazhiim!

Bogor, 16 Dzulhijjah 1432 H

Haruskah Menggumamkan Niat Puasa dalam Hati?

http://www.suara-islam.com/images/berita/ifthar%20jamai.jpg 
Diasuh oleh:
Ust. Muhammad Muafa, M.Pd
Pengasuh Pondok Pesantren IRTAQI, Malang, Jawa Timur; Alumni Pasca Sarjana UIN Malang
Kirimkan pertanyaan melalui e-mail: redaksi@suara-islam.com, sms center: 081 218 933 633.

Pertanyaan :
Apakah berniat untuk puasa, "Saya ingin puasa ramadhan esok hari karena Allah", perlu digumamkan di hati atau tidak?. Syukron

Nama : Ridho Amrullah, Manonjaya-Jawa Barat
Email : firewall.utsman@gmail.com


Jawaban:

Definisi niat sebagaiman dijelaskan dalam kamus-kamus bahasa seperti Al-Qomus Al-Muhith dan kamus-kamus istilah Fuqoha seperti Al-Muttholi’ ‘Ala Abwabi Al-Muqni’ adalah; القَصْدُ (hal menyengaja/penyengajaan) yaitu; عَزْمُ الْقَلْبِ عَلى فِعْلِ الشَّيْءِ  (tekad hati untuk melakukan sesuatu). Jadi, niat adalah jenis dari  اْلإِرَادَةُ (kehendak), namun bukan kehendak biasa karena kehendak yang dimaksud adalah kehendak yang kuat (اْلعَزْمُ) yang diistilahkan dengan Azam/kehendak yang kuat. Kehendak yang kuat tersebut diarahkan untuk melakukan perbuatan tertentu yang terkait dengan Mukallaf, bukan terkait dengan perbuatan orang lain. Karena itulah niat dideskripsikan sebagai; عَزْمُ الْقَلْبِ عَلى فِعْلِ الشَّيْءِ (tekad hati untuk melakukan sesuatu).

Dengan penjelasan niat seperti di atas, maka menggumam dalam hati tidak termasuk dalam cakupan definisi niat, karena menggumam dalam hati adalah bentuk  تَحْدِيْثُ النَّفْسِ  (berbicara dalam hati) atau الْقَوْلُ فِيْ النَّفْسِ  (ucapan dalam hati). Orang bisa berbicara dalam hati tapi tidak berniat sesuatu, sebagaimana orang bisa berniat tanpa berbicara dalam hati (menggumam). Berbicara dalam hati/menggumam dalam hati bukan syarat sah niat karena tidak tercakup dalam definisi niat sebagaimana tidak dinyatakan dalil apapun baik dalam Al-Quran,As-Sunnah, Ijma Shahabat, maupun Qiyas.

Jika seorang mukallaf telah menyengaja suatu perbuatan yaitu bertekad kuat untuk melakukan suatu perbuatan, maka dia dikatakan telah berniat  yang shahih meskipun tanpa menggumamkan dalam hati/mengucapkan niat tersebut dalam hati. Berpuasa misanya, jika orang yang hendak berpuasa telah menyengaja untuk berpuasa yaitu bertekad kuat untuk melakukan perbuatan puasa, maka pada saat itu dia telah merealisasikan niat yang shahih, dan niatnya sah meskipun tidak menggumamkan/mengucapkan dalam hati. Niat tersebut, ketika didorong oleh mafhum bahwa puasa adalah perintah Allah semata-mata untuk meraih ridhanya, maka niat tersebut sudah ikhlas karena Allah meskipun dia tidak menggumamkan/mengucapkan dalam hati “Lillahi Ta’ala” (karena Allah Ta’ala).

Kesimpulannya, niat puasa dan juga niat ibadah-ibadah yang lainnya cukup merealisasikan makna menyengaja melakukan perbuatan, yaitu bertekad melakukan perbuatan tanpa diharuskan menggumam/mengucapkan dalam hati. Dari sini bisa difahami, jika menggumamkan/mengucapkan dalam hati bukan menjadi syarat keabsahan niat, tentu saja mengucapkan dengan lidah lebih utama bukan menjadi syarat.

Namun, hal ini tidak bermakna bahwa menggumamkan niat dalam hati atau mengucapkan dengan lisan diharamkan. Menggumamkan dalam hati maupun mengucapkan dengan lisan mubah saja jika dimaksudkan hanya menegaskan/memantapkan niat. Rasulullah SAW pernah mengucapkan niatnya berjihad memerangi orang-orang Quraisy.

عَنْ عِكْرِمَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَاللَّهِ لَأَغْزُوَنَّ قُرَيْشًا وَاللَّهِ لَأَغْزُوَنَّ قُرَيْشًا وَاللَّهِ لَأَغْزُوَنَّ قُرَيْشًا

Dari ‘Ikrimah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda; Demi Allah aku benar-benar akan memerangi Quraisy, Demi Allah aku benar-benar akan memerangi Quraisy, Demi Allah aku benar-benar akan memerangi Quraisy.

Diantara karya ulama yang mendalami seputar niat dan hakikatnya adalah kitab yang berjudul “Al-Umniyyah Fi Idroki An-Niyyah” yang dikarang oleh salah seoorang ulama bermadzhab Maliki, Al-Qorofy. Kitab ini bisa dijadikan salah satu referensi bagi siapapun yang ingin mendalami seputar niat.
Wallahu’alam.

Axel, Putra Ayu Azhari yang Taat Agama

http://wartaislam.com/images/foto/axel%20gondokusumo.jpg

Wartaislam.com - Pemuda yang satu ini tengah duduk santai di sebuah masjid di Antapani Bandung. Ia berbalut sorban putih dengan jubah berwarna coklat muda. Ucapan bahasa arabnya ketika membacakan alquran dan hadits sangat fasih.


Selintas mungkin tidak akan menyangka bahwa pemuda ini adalah Axel Gondokusumo putra artis ternama Ayu Azhari dari suami pertama Wisnu Djody Gondokusumo yang meninggal pada 2002 lalu.
Axel begitu sapaan akrabnya mencoba berbagi dengan wartaislam perihal kehidupannya yang baru ia rasakan dua tahun belakangan ini. Ia menceritakan bahwa masa remajanya saat ia berusia 13 tahun sampai 18 tahun ia lalui dengan kebimbangan dan kehampaan.

Lama ia hidup di negara barat seperti Austarlia dan Amerika untuk mengenyam pendidikan, namun kebebasan ala barat lah yang ia rasakan. Padahal sewaktu kecil ketika dididik oleh ayah angkatnya Teemu Yusuf Ibrahim ia masih rajin mengaji.

“Saat saya pindah ke luar negeri, turunlah keimanan saya karena kebebasan dan pergaulan ala barat. Kehidupan saya bebas tapi ngga menemukan ketenangan. Kalau shalat jalan terus, karena sudah dididik dari kecil,” katanya.

Sepulang dari negara barat, kehidupannya masih tak berubah. Ia selalu pulang malam bahkan kadang tak pulang dengan berbagai alasan yang intinya menghabiskan waktu bersama rekan-rekannya. Apa yang ia mau dari ibunya pasti terpenuhi. Cuma sekali lagi ia tidak menikmatinya.
Saking bandelnya suatu saat ibunya sudah kesal dan memintanya untuk menemui om Irfan rekan almarhum bapaknya. Dari sinilah ia berkenalan dengan jalan dakwah. Axel diajak ke masjid di bilangan Cinere Jakarta dan ia menetap disana selama tiga hari. Peristiwa itu terjadi awal bulan April 2010 ketika usianya menginjak 19 tahun.

“Habis beres tiga hari ini hati saya terasa senang. Sangat nikmat sekali. Ketika pulang saya ngga mau lagi shalat di rumah, maunya di masjid. Saya akhirnya ikut lagi om irfan selama tiga hari tiap pekan,” kata Axel.
Tidak hanya berkeliling masjid saya pun berangkat pergi keluar negeri menikmati suasana dakwah diluar sana. Seperti di India, Bangladesh dan Hongkong,  “Saya bertemu dengan ulama-ulama disana yang rendah hati. Disana shalat subuhnya kayak shalat jumat,” tutur Axel.
 
Sampai akhirnya ia paham bahwa kesenangan dunia yang selama ini ia rasakan hanyalah sebuah tipu daya. Kesenangannya saat ini terletak pada perbuatan amal agama yang sempurna yang dicontohkan Rasulullah beserta para sahabatnya.***(WI-001)

1000 Buku Dari Universitas Widyatama Untuk Pesantren Hidayatullah

1000 Buku Dari Universitas Widyatama Untuk Hidayatullah Bandung
Wartaislam.com - - Buku adalah jendela ilmu,pintu menuju samudera ilmu pengetahuan serta jembatan penghubung antara ” guru” dan para pencari ilmu.Dengan membaca orang akan banyak menemukan inspirasi dan imajinasi sehingga melahirkan karya yang inovatif.

Demikian salah satu pesan yang disampaikan Arry Hutomo,S.Si,M.T mewakili pihak Yayasan Widyatama Universitas Widyatama(UTAMA) usai penyerahan secara simbolis 1000 buku  kepada pesantren Hidayatullah Bandung,di Bandung,Sabtu,(19/11).

Dalam sambutannya,Arry menjelaskan bahwa budaya membaca masyarakat Indonesia masih tergolong rendah jika dibandingkan negara lain harus segera diubah.Salah satunya adalah dengan membangun dan mendirikan perpustakaan lebih banyak lagi.

“Budaya kita masih gemar menonton (televisi) di banding membaca buku.Padahal menonton adalah kegiatan pasif sementara membaca akan mendorong orang untuk aktif sehingga mampu memunculkan ide dan produk kreatif”,sambungnya.

Untuk itu pihak universitas sangat mengapreasi kegiatan amal mahasiswanya dengan menyumbangkan buku kepada masyarakat (pesantren).Hal ini,sambung Arry,sejalan dengan program nasional “Gerakan Gemar Membaca” yang telah dicanangkan pemerintah beberapa bulan lalu.

Kegiatan tersebut sendiri diprakarsai oleh Senat Mahasiswa Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama (FBM UTAMA).Menurut Ketua Pelaksana,Iwa Triyatna ,kegiatan amal yang bertajuk “1000 Buku Untuk Mereka” ini melibatkan seluruh civitas akademika UTAMA dalam pengumpulan buku.
“Alhamdulillah waktu pengumpulannya sendiri selama sebulan saja,”ujarnya kepada hidayatullah.com disela-sela acara.

Menurut Iwa,kegiatan amal tersebut digelar selain bentuk kepedulian sosial juga untuk menepis anggapan bahwa mahasiswa identik dengan gaya hidup hedonis. Menurutnya tidak semua mahasiswa bergaul dan hidup berfoya-foya.

Sementara disinggung soal dipilihnya Pesantren Hidayatullah dalam kegiatan amal tersebut,Iwa menjelaskan bahwa hal tersebut sesuai dengan kesepakatan panitia berdasarkan hasil pengamatan  dan penilaian.
“Kami rasa Hidayatullah lembaga yang tepat menerima ini (buku).Saya pribadi sudah tahu kegiatan Hidayatullah yang menyantuni anak yatim dhuafa serta menyelenggarakan pendidikan gratis,”ungkapnya.
Pihaknya berharap sumbangan buku-buku tersebut dapat membantu kegiatan belajar mengajar di pesantren Hidayatullah serta mampu merangsang minat santri menjadi gemar membaca dalam menggali ilmu pengetahuan.

Buku-buku yang sebagian besar buku paket pelajaran tersebut diterima langsung Ketua Pesantren Ustadz Abu Hamzah.Selain buku paket, UTAMA juga menyerahkan buku tulis dan  40 Al Quran sebagai bentuk dukungan kepada Pesantren Hidayatullah dalam menyelenggarakan program tahfidz Quran.
Dalam sambutan singkatnya selain mengucapkan terima kasih ,Abu Hamzah menjelaskan bahwa buku-buku tersebut akan menjadi modal awal dalam program pendirian perpustakaan pesantren.
“Sudah lama kami berdoa mempunyai perpustakaan.Alhamdulillah doa itu terkabul lewat adik-adik mahasiswa ini,”ujar Abu Hamzah.

Selain itu dirinya juga berharap kegiatan amal dan  kerja sama tersebut dapat berkelanjutan dengan program-program lainnya. Termasuk program beasiswa santri jika ada kesempatan kuliah di Universitas Widyatama.
Diakhir acara yang digelar di aula pesantren tersebut para santri  mendapat permainan edukatif dan sajian hiburan nasyid yang bawakan para mahasiswa yang begitu apik melantunkan lagu-lagu religi.*** (wi002)

Sabtu, 05 November 2011

Iran Peringatkan Israel Akan Menyesal Jika Menyerang


Tehran (SI ONLINE) - Menteri Luar Negeri Iran, Ali Akbar Salehi menganggap persiapan Israel untuk menyerang Iran bukanlah hal baru. Iapun menekankan bahwa Iran siap berperang dengan negara Israel kapanpun.

"Kami sudah mendengar ancaman dari Israel selama delapan tahun. Kami adalah bangsa yang bersatu... ancaman semacam itu bukan hal baru bagi kami," kata Salehi pada Jumat (4/11/2011).

Salehi memperingatkan bahwa Iran akan selalu siap membalas setiap serangan yang ditujukan kepada kedaulatannya. "Kami percaya diri. Kami bisa melindungi negara kami," ujarnya.

Mengomentari hubungan antara Turki, Suriah dan Iran, Salehi menyebut ketiganya merupakan "berasal dari anggota keluarga yang sama. Jika seseorang dalam kesulitan, satu sama lain akan datang untuk membantu nya."

Sehari sebelumnya, Pemimpin militer Iran, Jenderal Hassan Firouzabadi mengancam akan menghukum dan membuat Israel menyesal jika melancarkan serangan ke Iran.

"Kami saat ini siaga penuh. Dengan peralatan yang tepat, kami siap menghukum mereka dan membuat mereka menyesal telah melakukan kesalahan,” kata Firouzabadi, pada Kamis (3/11/2011).

Ia juga memperingatkan Amerika Serikat akan akibat dari serangan tersebut.

“Amerika Serikat sangat menyadari, serangan militer rejim Zionis terhadap Iran tidak hanya akan menyebabkan kerusakan yang luar biasa pada rezim (Israel) itu, tetapi juga akan menimbulkan kerusakan serius terhadap AS,” tambahnya.

Israel Tarik Paksa Kapal Bantuan Kanada dan Irlandia Yang Menuju Gaza




Gaza (SI ONLINE) - Angkatan Laut Israel mencegat kapal Kanada dan Irlandia yang mencoba menerobos blokade atas Jalur Gaza serta menariknya ke pelabuhan Ashdod, Israel pada Jumat (4/11/2011).

"Sesaat lalu, pasukan Angkatan Laut Israel menaiki kapal-kapal yang sedang dalam perjalanan menuju Jalur Gaza, berusaha menerobos blokade keamanan maritim yang diberlakukan sesuai dengan hukum internasional," ungkap seorang juru bicara militer Israel.


Israel mengklaim bahwa pencegatan dan penarikan paksa itu dilakukan ketika kedua kapal tersebut sedang mencoba menerobos blokade keamanan maritim yang ditetapkan sesuai dengan hukum internasional.

Sementara itu, seorang aktivis Irlandia, Ventan Lani mengatakan bahwa kru dan seluruh penumpang armada sangat ketakutan ketika angkatan laut Israel menarik kedua kapal tersebut pada Kamis malam hari, meskipun mereka masih berada di perairan internasional.

"Saya tidak berniat sama sekali untuk memasuki perairan teritorial Israel dan tidak punya niat untuk pergi ke Israel, tujuan kami hanya ke Jalur Gaza," tambahnya.

Lani menambahkan bahwa Israel berusaha mencegah kedua armada memasuki Gaza dengan menarik paksa keduanya ke pelabuhan Israel dan bisa disebut sebagai penculikan.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Irlandia, mengaku telah berusaha semaksimal mungkin untuk mencegah terulangnya insiden yang terjadi dengan Armada Pertama.

Israel akan terus mempertahankan pengepungan terhadap Jalur Gaza yang dikendalikan oleh Hamas, dengan dalih untuk mencegah penyelundupan senjata. 

Jumat, 04 November 2011

Wajahmu

Mungkin kau berencana pergi,
seperti ruh manusia
tinggalkan dunia membawa hampir semua
kemanisan diri bersamanya
Kau pelanai kudamu

Kau benar-benar harus pergi
Ingat kau punya teman disini yang setia
rumput dan langit
Pernahkah kukecewakan dirimu ?

Mungkin kau tengah marah
Tetapi ingatlah malam-malam
yang penuh percakapan,
karya-karya bagus,

melati-melati kuning di pinggir laut
Krinduan, ujar Jibril
biarlah demikian
Syam-i Tabriz,
Wajahmu adalah apa yang coba diingat-ingat lagi oleh setiap agama
Aku telah mendobrak kedalam kerinduan,

Penuh dengan nestapa yang telah kurasakan sebelumnya
tapi tiada semacam ini
Sang inti penuntun pada cinta
Jiwa membantu sumber ilham
Pegang erat sakit istimewamu ini

Ia juga bisa membawamu pada Tuhan
Tugasku adalah membawa cinta ini
sebagai pelipur untukmereka yang kangen kamu,
untuk pergi kemanapun kaumelangkah
dan menatap lumpur-lumpur

yang terinjak olehmu
muram cahaya mentari,
pucat dingding ini
Cinta menjauh
Cahayanya berubah
Ternyata ku perlu keanggunan
lebih dari yang kupikirkan

Sumber : http://zuch.wordpress.com/puisi-islam-tentang-puisi-cinta-fantasi-cinta-dll/

Makna Cinta

Kujalani hidup mengaruhi samudra
Mengayuh dayung menjalankan bahtera..
Mencari penawar rasa di hati
Mencari makna cinta sejati
 
Kini ku tahu makna cinta
Cinta bukanlah sekedar rasa
Cinta bukanlah sekedar tutur kata
Dan cinta, bukan sekedar pengorbanan raga
 
Jika cinta sekedar rasa
Pasti hati kan tersiksa
Jika cinta sekedar ucapan
Manusia pasti dalam kebinasaan
 
Jika cinta sekedar pengorbanan
Tiada jiwa ini merasa aman
Cinta sejati adalah perasaan
Terungkap dengan ucapan
Tertuang dengan pengorbanan
 
 
Sumber Google

Dawai Sang Sufi

Hidup adalah ibadah
Dalam ayat-Nya Allah berfirman,
Wama kholaqtul jinna wal insa illa liya’bududun
Lama aku tidak percaya dengan ayat ini
Fikirku aku hanya disuruh shalat, puasa dan dzikir
Apalagiketika aku berfikir tentang ayat,
Wa’bud robbaka hatta ya’tiyakal yakin,
Demi Allah, aku tidak sanggup untuk beribadah terus menerus…
Aku bingung
Aku takut
Aku lari dari pendapatku sendiri

Suatu hari aku bertanya kepada guruku
Guruku mengatakan, “Tidak salah pendapatmu, tapi kurang”.
Ketahuilah…..
Dalam ayat lain Allah juga berfirman
Wala tansa nasibaka minaddunya
Dan La yukallifullahu nafsan illa wus’aha
Jelas Allah tidak hanya menyuruh kitauntuksholat dan puasa
Allah juga menyuruh kita untukmencari dunia
Bahkan Allah melarang kita untuk membebani diri kita dengan beban yang berat
Sehingga kita tidak mampu memikulnya
Walaupun itu ibadah
Ketauhillah…..
Ibadahitu bukan bentuk lahirnya
Banyak perkara dunia yang berubah menjadi amal dunia karena niat
Banyak perkara yang kadang menurut kita tidak ada nilainya tetapi
Disisi Allah sangat berharga
Engkau makan,minum, tidur, cari nafkah, menikah
Tetapi di niati untuk menguatkan ibadah
Itulah arti Wama kholaqtul jinna wal insa illa liyakbudun
Dan engkau dapat istiqomah sholat, puasa, dzikir
Dengan bantuan makan, minum dan menikah
Itulah artiWa’bud robbaka hatta ya’tiyakal yaqin
Jikaengkau sholat, puasa tetapi tidak makan dan minum
Pasti engkau akan mati
bukankah ini bunuh diri dan jelas tidak ibadah ?
Engkau hanya sholat, puasa dan dzikir tetapi tidak menikah
Sehingga suatu ketika terjerumus zina, apakah arti semua ibadahmu ?

Ingatlah Allah pencipta manusia dengan ukuran dan aturan
Janganlah engkau mempertahankan kebodohanmu
Janganlah engkau hancur hanya karena pemahamanmu yang salah
Dan ingatlah pesan Allah Alladzina yastami’unal qoula
Fayattabi’una ahsanah…..

Orang-orang yang mendengarkan pendapat
Kemudian mengikuti pendapat yang paling bagus
Merekalah yang diberi petunjuk Allah
Dan merekalah orang-orang yang beruntung…..

Cahaya mentari pagi
Menyinari ruang gelap hati
Membawa cahaya suci mulai bersemi
Menebar aroma surgawi
Menatap jauh ke dalam hati
Mencari makna nurani
Tentang suatu asa terperi
Bersama datangnya kalam ilahi
Walau lama terus mencari
Tetapi belum dapat kutemui
Makna dari semua ini
Tuk Menjadi Insan sejati
Kunikmati hembusan nafasku ini
Hanya coba menjadi
Sesosok tubuh berpribadi
Mengokohkan Keinginan Hati
Tuhanku yang maha suci
Rahmati Hamba mu ini
Agar dapat ku jalani
Ramadahan nan Fitri ini

Sumber :  http://zuch.wordpress.com/puisi-islam-tentang-puisi-cinta-fantasi-cinta-dll/

Keagungan Ilahi

Ratu malam sang rembulan
Raja siang sang matahari
Keduanya selalu bertentangan,

Tarik menarik

Dorong mendorong
Saling menguasai,
Seolah selalu bertanding tiada henti


Tiada yang kalah
Tak ada yang menag,
Karena dengan kedua sifat yang bertentangan ini
Seluruh alam semesta bergerak!
 
Dunia berputar,
Saling mengisi,
Yang satu melengkapi yang lain
Tanpa yang satu
Takkan ada yang lain,

Siang dan malam
Terang dan gelap
BAik dan jahat
Tanpa yang satu,

Apakah yang lain itu akan ada?
Tanpa adanya gelap,
Dapatkah kita mengenal terang?
Inilah sebuah kenyataan
Yang telah dikenhendaki Allah
Tanpa kehendaknya, takkan terjadi apa-apa

Sumber : http://zuch.wordpress.com/puisi-islam-tentang-puisi-cinta-fantasi-cinta-dll/

Geert Wilders Usulkan Larang Menara Masjid di Belanda


GeertWilders-AFP
Geert Wilders, pembuat film 'Fitna' yang anti Islam, kembali mengajukan usul kontroversial. Anggota parlemen dari Partij voor de Vrijheid (PVV/Partai Kebebasan-red) itu mengusulkan referendum untuk melarang membangun menara masjid di Belanda.
"Menara masjid menyakiti mata. Itu adalah menara yang timbul dari ideologi padang pasir," ujar Wilders seperti dikutip dari dutchnews.nl, Kamis (22/9/2011).
Wilders menambahkan, menara masjid itu tidak ada kaitannya dengan agama. Wilders menganggap itu sebagai penanda dominasi imperialis dan ideologi.
Dia pun berencana akan memasukkan draf legislasi ke parlemen untuk membuka jalan bagi suara publik.
Wilders dituduh memicu kebencian dan diskriminasi pada bulan Januari 2009 berdasarkan sejumlah pernyataan anti-Islam dalam film kontroversial Fitna dan pernyataannya di media. Pengadilannya dimulai bulan Januari 2010 dan untuk pertama kalinya disiarkan secara langsung di Belanda.
Wilders menggambarkan Islam sebagai "fasis" dan membandingkan al-Quran dengan tulisan Adolf Hitler 'Mein Kampf'. Dia menegaskan pernyataannya ditujukan kepada Islam, bukannya penganut agama Islam. Hal ini tidak melanggar hukum Belanda.
Anggota kelompok minoritas yang mengajukan kasus ini ke pengadilan, mengatakan kepada para hakim bahwa pernyataan Wilders memicu diskriminasi dan kekerasan terhadap Muslim. Penuntut berusaha mendapatkan denda simbolis satu euro. Mereka sedang mempertimbangkan untuk mengajukan kasus ini ke Mahkamah Hak Asasi Manusia Eropa.
Pada Juni 2011 lalu, hakim Marcel van Oosten mengatakan pernyataannya "dapat diterima dalam kaitannya dengan perdebatan masyarakat". Politikus ekstrem kanan Belanda ini pun bebas dari tuduhan memicu kebencian terhadap Muslim. Tetapi baik Wilders maupun jaksa mengajukan banding.***(dtk/WI-001)

Sumber : http://www.wartaislam.com/index.php?option=com_content&view=article&id=2685:geert-wilders-usulkan-larang-menara-masjid-di-belanda&catid=1:internasional&Itemid=509

Cinta Di Hati

Sendiri ku berdiri disini
Di sudut pojok ruang hati
Mencari-dan terus mencari
Tanpa tahu apa yang ingin dicari
Hanya bisa merasakan

mencoba mencari kejujuran
Dalam rasa yang terus bergelora tak berkawan
Atas hati yang terus berkinginan
Tak ada angin berhembus

Membuat peluh mengalir menembus
Membawa sebuah kerinduan yang tak bertepi
Selalu hadir dalam hidup sepi

Biar, biarkan aku menata ruang di hati
Karena tak sedikit inginku atas cinta ini
Menggurat membekas di dalam nurani
Terus berbisik dan menyapa meyakini
Bagai gerimis turun malam hari

Menyapu jejak luka
Membangkit memberi pesona
Atas suatu keinginan diri
Seorang yang kusayangi

Terimakasih ku atas semua ini
Kau telah miminjamkan ku sayap
Biar ku coba terus terbang merayap
Mengantarkan ketulusan cinta yang termiliki
Dalam Perenunganku, Mencoba merasakan cinta

Sumber : http://zuch.wordpress.com/puisi-islam-tentang-puisi-cinta-fantasi-cinta-dll/

Anton Medan, Bertobat Membawa Nikmat

Dulu, sosok Anton Medan lekat dengan kriminalitas. Pria kelahiran Tebing tinggi itu adalah mantan perampok dan bandar judi. Namun, ia kini telah insyaf. Setelah memeluk Agama Islam pada 1992, belakangan ia justru kerap berceramah sebagai da'i.

Di bulan Ramadan ini, kegiatan Anton Medan tak kalah padat dengan para penceramah lainnya. Tadi malam misalnya, ia mengisi pengajian di Lembaga Pemasyarakatan Paledang, Bogor.
Pria bernama asli Tan Hok Liang itu tak menemui kesulitan ketika masuk LP Paledang."Saya Anton Medan, bersama tamu yang saya bawa, wartawan, saya mau mengisi ceramah disini," ujar Anton Medan kepada petuga LP semalam.

Sapaannya melalui lubang di pintu gerbang Lapas disambut baik para petugas, yang langsung membukakan pintu untuknya.

Mengenakan pakaian muslim ala China, warna hijau, Anton Medan, didampingi istrinya, menyalami sekitar 1.050 tahanan dan napi LP Paledang yang menyambutnya antusias.

Memulai ceramahnya sekitar pukul 20.00 WIB, Anton Medan menyapa para binaan Lapas dan mengingatkan untuk menjaga tarawih dan tadaruz di bulan Ramadan.
"Mungkin di sini, yang muda-muda tidak kenal saya. Saya asli warga binaan, saya sudah merasakan dipukuli dan pahitnya dalam penjara, saya bisa taubat, kalian pun bisa seperti saya, bisa tidak? Alhamdulillah," ujar Anton Medan, saat pendengarnya meneriakkan kata 'Bisa', Selasa malam 9 Agustus 2011.

Pemilik Masjid Jami' Tan Hok Liang itu menceritakan, ia mendapat hidayah saat bertemu KH Zainuddin MZ. "Saya dulu penjahat, bajingan, dan semua ada di saya. Toko mas mana yang tidak saya rampok waktu itu," kata Anton Medan. "Saya sudah merasakan tinggal di dalam penjara total 18 tahun 7 bulan, keluar masuk penjara dengan kasus yang berbeda, disini saya mau semua napi bisa bertaubat dan tidak mengulangi kesalahannya lagi," ujar pria pengagum Buya Hamka ini.

Selama satu jam, Anton memberikan tausyiah di dalam LP Paledang. Ia mengaku puas berbagi pengalaman bersama para napi, sehingga amplop berisi uang yang diberikan kepala Lapas atau kepala Rutan kerap ia tolak. "Saya ikhlas dalam memberikan ceramah, karena saya merasakan kepuasan tersendiri berada di depan mereka (napi)," kata Anton.***(Vivanews/WI-003)

Sumber : http://www.wartaislam.com/index.php?option=com_content&view=article&id=2615:anton-medan-bertobat-membawa-nikmat&catid=59:muallaf&Itemid=512

Kamis, 03 November 2011

Kapankah Waktu Puasa Arafah?




Assalamu'alaikum.

Oleh: Al-Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat

Dari Abu Qatadah Al-Anshariy (ia berkata),” Sesungguhnya Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam pernah di tanya tentang (keutamaan) puasa pada hari Arafah?” Maka beliau menjawab, “  Menghapuskan (kesalahan) tahun yang lalu dan yang sesudahnya.” (HR. Muslim no.1162 dalam hadits yang panjang)

Fiqih Hadits:
Ini yang pertama!
Didalam hadits yang mulia ini terdapat dalil dan hujjah yang sangat kuat tentang waktu puasa Arafah, yaitu pada hari Arafah ketika manusia wuquf di Arafah. Karena puasa Arafah ini terkait dengan waktu dan tempat. Bukan dengan waktu saja seperti umumnya puasa-puasa yang lain. Oleh karena puasa Arafah itu terkait dengan tempat, sedangkan Arafah hanya ada di satu tempat yaitu di Saudi Arabia di dekat kota Makkah bukan di Indonesia atau di negeri-negeri yang lainnya, maka waktu puasa Arafah adalah ketika kaum muslimin wuquf di Arafah. Seperti tahun ini 1425 H/2004 M [seperti tertulis di dalam buku, admin] wuquf jatuh pada hari Rabu, maka kaum muslimin di Indonesia dan di seluruh negeri puasa Arafahnya pada hari Rabu dan ‘Iedul Adha-nya pada hari Kamis. Bukan sesudahnya, yakni puasanya pada hari kamis dan ‘iednya pada hari Jum’at, dengan alasan? mengikuti ru’yah di negeri masing-masing seperti halnya bulan Ramadhan dan ‘Iedul Fithri.Pendapat ini batil kalau tidak mau dikatakan sangatlah batil, karena telah menyalahi ketegasan hadits di atas, di mana Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam di tanya tentang puasa pada hari Arafah, yakni pada hari ketika manusia wuquf di Arafah. Adapun hari sesudahnya bukan hari Arafah lagi tetapi hari ‘Ied, dan lusanya bukan hari ‘Ied lagi tetapi hari Tasyrik.
 
Yang kedua, hujjah di atas lebih lemah dari sarang laba-laba, karena telah mempergunakan qiyas ketika nash telah ada. Kaidah fiqqiyyah mengatakan, “Apabila nash telah datang, maka batallah segala pendapat”.

Yang ketiga, qiyas yang mereka gunakan merupakan qiyas yang berbeda dengan apa yang di qiyaskan atau qiyas faariq. Tidak dapat disamakan hukumnya antara Ramadhan dan ‘Iedul Fithri tanggal satu Syawwal dengan puasa hari Arafah dan ‘Iedul Adha. Maka sabda Nabi shallallahu’alaihi wa sallam , “Puasalah karena melihat ru’yah (Ramadhan), dan berbukalah ketika melihat ru’yah (Syawwal)”. Jelas sekali untuk puasa di bulan Ramadhan dan ‘Iedul Fithri, bahwa masing-masing negeri atau negeri-negeri yang saling berdekatan mempunyai ru’yah masing-masing menurut pendapat sebagian ulama sebagaimana saya telah jelaskan dengan luas di Al-Masaa-il jilid 2 masalah ke 39.

Yang keempat, sebagian dari mereka mengatakan, “Kami melaksanakan dalam rangka menaati dan mengikuti ulil amri!”
Ini adalah perkataan yang sangat batil yang telah menjadikan ulil amri sebagai tuhan-tuhan selain Allah yang telah menetapkan kepada mereka sebuah syari’at walaupun menyalahi Syari’at Rabbul ‘alamin. Oleh karena itu tidak ada seorangpun Ulama yang mengatakan secara mutlak ketaatan kepada ulil amri seperti perekataan yang sangat batil di atas. Akan tetapi mereka selalu mengkaitkan dengan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. 
Apabila perkataan atau ketetapan ulil amri menyalahi ketetapan Al-Kitab dan As-Sunnah, maka tidak boleh didengar dan tidak boleh ditaati, karena tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam rangka maksiat kepada Rabbul ‘alamin sebagaimana telah di jelaskan dalam hadits-hadits yang shahih dalam masalah ini. Selain perkataan dan perbuatan mereka diatas menyerupai manhaj Khawarij secara khusus dan manhaj ahli bid’ah secara umum, yaitu berdalil dengan dalil-dalil umum atau mutlak dengan meninggalkan dalil-dalil yang tidak bersifat umum atau mutlak. Maka ikutilah penjelasan tafsirnya berikut ini:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنكُمْ ۖ فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا ﴿٥٩﴾

 

“Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul (-Nya), dan ulil amri diantara kamu. kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu adalah lebih utama(bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (Qs. An-Nisaa’: 59)
Dalam ayat yang mulia iniAllah telah memerintahkan orang-orang yang beriman untuk taat kepada Allah dan Rasul-Nya secara mutlak. 
Oleh karena itu Allah mengulang fi’il (kata kerja) ” athi’u ” (أَطِيعُوا) ketika memerintahkan untuk menaati-Nya dan menaati Rasul-Nya. Adapun ketaatan kepada ulil amri tidak secara mutlak, tetapi terkait dengan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Oleh karena itu Allah tidak mengulang kata kerja (fi’il) athi’u ketika memerintahkan untuk menaati ulil amri. Karena tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya. Apabila ulil amri memerintahkan kepada kita untuk maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya atau perintahnya menyalahi Al-Kitab dan Sunnah, maka tidak boleh didengar dan ditaati sebagaimana telah di jelaskan di dalam Al-Kitab dan Sunnah dari hadits-hadits shahih. Karena kalau kita taati perintah ulil amri yang bertentangan dengan Al-Qur’an dan Sunnah, maka kita telah menjadikan ulil amri tersebut sebagai tuhan-tuhan selain dari Allah yang ditaati perintah dan larangannya secara mutlak sebagaimana perbuatan Ahli Kitab dari orang-orang Yahudi dan Nashara. Tetapi sangat pentimg kita ketahui, bahwa larangan tidak boleh mendengar dan mentaati perintah ulil amri yang menyalahi Al-Kitab dan Sunnah, tidaklah mewajibkan kepada kita untuk memberontak yang kemudian menjatuhkannya atau yang semakna dengannya sebagaimana perbuatan ahli bid’ah dan firqoh-firqoh sesat seperti khawarij dan mu’tazilah dan yang sepaham dengan mereka. Tetapi ada cara yang diajarkan oleh islam dalam menasehati dan memperingati ulil amri yang zhalim atau yang memerintahkan maksiat atau yang perintahnya menyalahi keputusan Allah dan Rasul-Nya.

Sedangkan yang dimaksud dengan ketaatan kepada Allah ialah dengan berpegang dan mengikuti kitab-Nya Al-Qur’an. Dan ketaatan kepada Rasul dengan berpegang dan mengikuti Sunnahnya. Ayat yang mulia ini (Qs.An-Nisaa’: 59, admin) menjadi sebesar-besar dalil dan hujjah akan kedudukan dan ketinggian serta kemuliaan Sunnah, bahwa menaati Rasul yakni dengan mengikuti Sunnahnya secara mutlak, baik terdapat di dalam Al-Qur’an atau tidak, sama saja, kewajiban kita mentaati dan mengikutinya. Jelas sekali dari ayat yang muliakita mengetahui, bahwa orang yang meninggalkan Sunnah dengan sendirinya dia telah meninggalkan Al-Kitab (Al-Qur’an) dan tidak menaati Allah secara mutlak. Dari sini pun kita mengetahui, bahwa orang yang menjadikan dalil aqli (yang diputuskan oleh akal) sebagai asas, kemudian dalil naqli(yang diambil dari Al-Qur’an dan Sunnah) mengikutinya, yang pada hakekatnya mereka telah menjadikan akal-akal mereka sebagai raja yang memerintahkan` dua wahyu yang mulia (Al-Kitab dan Sunnah). Mereka inilah orang-orang yang tidak mentaati Allah dan Rasul-Nya sesuai dengan tingkat kesesatan mereka.

Kemudian , pada bagian kedua dari ayat yang mulia ini, Allah Tabaaraka wa Ta’ala telah memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk mengembalikan segala sesuatu yang mereka perselisihkan dari urusan dunia dan akherat kepada Allah dan Rasul-Nya, yakni kepada Kitab-Nya dan Sunnah Nabi-Nya. Karena didalam Al-Kitab dan Sunnah itulah mereka akan mendapati penjelasan danpenyelesaian tentang hukum yang mereka perselisihkan. Sesuatu hal yang tidak mungkin terjadi ketika Allah memerintahkan untuk mengembalikan segalaperselisihan kepada Kitab-Nya dan Sunnah Rasul-Nya kemudian mereka benar-benar mengembalikan kepada keduanya. Dengan syarat, tentunya mengembalikan kepada keduanya itu dengan cara yang benar, yaitu dengan ilmu dan keadilan bukan dengan kebodohan dan hawa. 
Dan hal ini menjadi bukti bahwa kita memang benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir. Kemudian buah yang akan dihasilkan dari mengembalikan segala urusan perselisihan kepada Al-Kitab dan Sunnah ialah penyelesaiannya akan berakhir dengan kebaikan dan kebahagiaan dunia dan akhirat kamu.

Disalin dari Kitab Al-Masaa-il Jilid 5 (Masalah 110) hal. 88-92 oleh guru kami Al-Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat ~semoga Allah menjaganya~. (Pustaka Darus Sunnah – Jakarta, Cetakan 1, November 2005)

Wassalamu'alaikum